Ibarat daun...

wah, ini nih salah satu tulisan yang aku sedikit gak nyangka kalo aku yg buat, hahaha, ngasal



Jika setiap hari dalam kehidupan diibaratkan seperti setiap daun yang tumbuh dan terus berguguran satu per satu, pohon yang semakin tua di tempat yang sama, dalam tanah yang dulu tempat ditanamnya hingga kini menjadi bongkahan kayu yang siap dijadikan perabotan rumah tangga, beralih fungsi, beralih kehidupan. Tidak, pohon itu tak hidup lagi, dia mati, tapi masih bisa memberikan bentuk yang lain dari ketidakberdayaannya itu. Lalu, dimanakah daun-daun yang dulu pernah melekat pada pohon itu? Hilang? Pergi? Atau lenyap?. Sudahlah, itu masa lalu, toh daun-daun itu juga kembali lagi ke tanah, untuk menyuburkan tanah dan menghidupkan pohon-pohon yang lain. Yaitu pohon-pohon yang nantinya juga bernasib sama. Menjadi perabotan? Bukan hanya itu, banyak hal yang harus ia lewati, tapi hanya takdir yang bisa menentukan dimana ia harus berhenti.

Komentar