Ini ada salah satu tulisan yang aku buat sekitar tanggal 20-3-2012. check this out
Di antara angin yang berhembus, terselip ribuan suara.
Suara yang datah dari berbagai
arah, yang seolah mengikuti saja kemana angin pergi, asalnya pun mereka lupa,
karena terbuai dengan hembusan angin yang menerbangkan mereka.
Namun, sekencang-kencangnya angin
berhembus, kita semua tahu semua ada saat untuk berhenti, begitu juga dengan
angin-angin yang membaha ribuan suara itu.
Di sudut lain terhembuskan sebuah
cerita, mengalun sunyi, senyap, bernada sepi dan sendiri,
Tak hanya itu, seorang teman yang
seharusnya menjadi sandaran pun tak ada, menopang tubuh sendiri pun seakan tak
mampu, merasakan hangat kulit saja tak terasa sulit, karena di sini angin
sangat kencang.
Harapan pun muncul, ketika
terciptanya setitik cahaya, tak begitu terang, namun sekiranya dapat
menghangatkan sang indera pengelihatan setelah lama memandang kegelapan.
Sunyi pun sedikit menghilang, tak
terasa, sebuah kenyamanan hadir di tengah malam itu, malam yang dingin itu pun
seakan terasa sedikit lebih hangat walaupun tak sepenuhnya dirasakan oleh
seluruh anggota tubuh.
Perasaan ingin menoleh ke
sebelahpun tak tertahankan, ketika bola mata mulai memutar ke arah kanan, leher
yang tadinya kaku karena terlalu lama menanti datangnya sang penghilang sunyi
kini terasa lebih mudah untuk memutar.
Merasa bersyukur dengan apa yang
telah didapat, walaupun sebenarnya ada yang lebih baik namun termiliki oleh
orang lain.
Namun jika yang ada saja sudah
dapat membuat senyuman bahagia, tak usahlah mencari yang lain yang lebih
sempurna, yang telah didapatkan oleh yang lain dan mereka terlihat bahagia
ketika memilikinya? Lupakan, tak sama pula apa yang terjadi pada mereka jika
kamu yang mendapatkannya.
Debu-debu itu terdengar, bergulir
di udara, saling bertabrakan namun masih dapat berirama mengikuti angin.
Komentar
Posting Komentar